Penulis : Eddy D.Iskandar
Cetakan : Pertama, Februari 2004
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 102 Halaman
Novel ini berkisahkan tentang percintaan dua remaja, Ratna dan Galih yang cintanya harus terhalang karena orang tua. Ayah Ratna melarangnya berpacaran dengan Galih, lelaki yang bukan keturunan ningrat.
Setelah satu tahun mereka berpacaran, banyak rintangan yang memewarnai percintaan mereka. Sampai suatu ketika ayah Ratna melarang hubungan merek, karena Galih orang sunda dan bukan keturunan ningrat sepertinya.
Walau demikian mereka tetap tabah walau tanpa restu orang tua dan mempertahankan cintanya dengan tulus dan indah. Hingga akhirnya mereka berpisah dengan rasa kecewa yang bercampur dalam hati mereka, karena Ratna harus pindah keJogjakarta untuk kuliah dan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya.
Walau demikian mereka tetap tabah walau tanpa restu orang tua dan mempertahankan cintanya dengan tulus dan indah. Hingga akhirnya mereka berpisah dengan rasa kecewa yang bercampur dalam hati mereka, karena Ratna harus pindah ke
Setelah bertahun-tahun berpisah dengan Ratna, Galih melanjutkan kuliahnya di IKJ. Selain berkuliah, Galih juga telah menjadi penyanyi solo yang telah mengadakan konger di berbagai daerah di Jawa. Galih bertemu dengan Marlina yang wajahnya mirip juga dengan Ratna, Marlina merupakan anak orang kaya sama seperti Ratna. Namun, orang tua Marlina mau menerima Galih sebagai pacar Marlina, tidak seperti orang tua Ratna yang selalu menentang hubungan mereka.
Suatu saat, ketika galih di undang untuk bernyanyi di Yogyakarta, salah seorang penontonnya mengirimkan sebuah surat yang berisi requesan yang berjudul Saputangan, yang merupakan Lagu Kenangan Galih dan Ratna. Setelah selesai bernyanyi, Galih langsung mengejar wanita yang memberikannya surat tadi. Betapa terkejutnya Galih ternyata wanita itu adalah Ratna.
Keesokan harinya mereka pergi ke pantai Kali Urang, tempat dimana tersimpan berjuta kenangan mereka. Tanpa sadar kemesraan mereka terekam oleh kamera wartawan yang sejak semalam telah mencurigai hubungan mereka. Berita kemesraan Galih dengan seorang wanita yang tidak salah lagi adalah Ratna, tersebar luas keesokan harinya di majalah. Betapa sakitnya hati marlina melihat foto-foto Galih bersama wanita lain yang bukan dirinya. Dengan Ratna, Galih menceritakan semua kehidupannya sekarang, termasuk Marlina yang merupakan wanita pengganti Ratna dihatinya.
Saat tiba di Jakarta , Galih langsung menemui Marlina dan berusaha menjelaskan semua kejadian yang terjadi di antara Ia dan Ratna. Namun usahanya tersebut sia-sia, Marlina sudah merasa kalau ia telah dibohongi oleh Galih. Hingga tibalah surat dari Ratna yang berisikan perminta maafannya kepada Galih dan Marlina. Setelah membaca surat tersebut, hati Marlina merasa bersalah kepada Galih.Hingga sampai saat ini hubungan Galih dan Marlina berjalan baik dan semakin indah dari hari-hari sebelumnya
Novel ini bertemakan cinta seorang remaja yang tulus dan indah. Di dalamnya terdapat beberapa tokoh yaitu Galih yang berwatakkan baik dan sopan terhadap semua orang. Ratna adalah wanita yang baik dan mau menerima segala keputusan orang tuannya termasuk untuk meninggalkan Galih, dan Marlina adalah seorang gadis manja yang baik hati dan peduli terhadap semua orang. Dalam novel ini penulis menggunakan alur campuran (maju-mundur) dan menggunakan banyak setting seperti di Kampus IKJ, pantai Kali Urang, dan Taman Ismail Marzuki (TIM), sehingga pembaca bisa mengenal lebih dalam lagi tempat-tempat yang ada di Jawa ini.
Eddy D. Iskandar ingin menyampaikan pesan bahwa cinta sejati yang tulus dan indah harus diperjuangkan. Larangan orangtua, status sosial, dan materi bukanlah hal yang harus menghalangi cinta yang tulus kepda seseorang.
Menurut saya novel “Puspa Indah Taman Hati” karangan Eddy D. Iskandar ini merupakan novel yang sangat baguss untuk dibaca. Eddy menggunakan bahasa, ungkapan dan dialog-dialognya yang mengalir lancar dan tetap actual, tidak terpengaruh perubahan tren remaja, hal ini lah yang selalu menjadi kekuatan pada novel-novelnya. Dunia remaja selalu menjiwai tokoh dalam karyanya. Tidak salah, jika novel-novelnya selalu laris dan telah ditayangkan antara lain, Roman Picisan dan Gita Cinta dari SMA dan sejumlah novel lainnya.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Resensi yang sangat baik, hanya perlu diralat sedikit, pantai di Yogyakarta itu adalah Parangtritis, bukan Kaliurang yang terletak di kaki Gunung Merapi.
BalasHapus